Malas itu Bom Waktu | PK
Malas itu Bom Waktu | PK - Baiklah disini saya akan menjelaskan serta sharing kepada teman-teman dengan melanjutkan Pembahasan kemarin yaitu tentang Psikologi Kemalasan terkait Pembelajaran Motivasi Diri. Pada saat ini saya akan membahas tentang MALAS SEBAGAI RAJANYA KETIDAKSUKSESAN pada bagian Malas itu "Bom Waktu". Langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.
Malas itu "Bom Waktu"
"Salah satu perbedaan yang paling besar antara orang yang sukses
dan orang yang tidak sukses ialah bukan terletak bagaimana ia
bekerja, tetapi terletak pada penggunaan waktu senggangnya."
(WJ. Brown)
Salah satu karakteristik dari penyakit malas ini adalah flexibel, tanpa batas ruang dan waktu. Dan itu berarti penyakit malas ini bisa mengena kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Penyakit malas ini akan menyengaja untuk tidak akan tahu-menahu siapa yang ada di depannya, siapa yang akan jadi mangsa atau santapan berikutnya.
Seseorang itu mau kaya atau berkecukupan, pandai atau bodoh, punya seribu talenta atau tidak sama sekali bertalenta, tua atau muda, pejabat tinggi atau yang tidak punya jabatan sekali pun, seseorang yang good looking alias good body dan face atau yang standar penampilan tubuhnya, mahasiswa, pelajar, atau malah yang sama sekali tidak pernah mengeyam bangku pendidikan (legal formal) akan dengan gampangnya, akan dengan mudahnya virus-virus kemalasan menembus dan menjalar ke ruang-ruang yang tanpa pengamanan kuat dari dalam diri sendiri.
Tidak akan ada cerita dan sejarahnya mentang-mentang orang kaya bisa membeli kebebasan atau terbebasnya diri dari kemalasan dengan segepok uang dan kekayaan. Atau mentang-mentang orang pintar dan jenius bisa dengan mudah membebaskan diri dari serangan kemalasan atau mentang-mentang cakep dan good looking kemudian bisa berleha-leha dari serangan penyakit malas.
Bisa diyakini sepenuhnya yang namanya serangan penyakit malas akan datang tanpa diundang. Dia akan hadir tanpa harus mengadakan perjanjian sebelumnya. Atau pula dia akan bertamu tanpa harus meminta ijin menjadi tamu. Dengan bahasa lain, bahwa penyakit malas ini akan dengan entengnya bisa menjerumuskan dan membahagiakan secara sekilas lintas terhadap siapa saja yang dikehendakinya tanpa adanya kompromi dan dialogisasi.
Kedatangan si virus yang tidak akan pernah bisa ditebak dan diduga-duga inilah yang menjadikan penyakit malas dikategorikan sebagai penyakit bom waktu, yakni penyakit yang sewaktu-waktu. Yah, sewaktu-waktu bisa datang dan sewaktu-waktu bisa pergi dengan syarat adanya kesungguh-sungguhan untuk mengusirnya karena sifatnya yang tidak tentu ini pulalah yang menjadikan malas ini benar-benar jadi momok yang menakutkan jika dinalar secara positif dan pikiran jernih sebab pada kenyataannya, sebagaimana telah dijelaskan di muka bahwa para pengkonsumsi kemalasan ini justru malah menikmati dengan santainya, tidak ada rasa takut yang mendera.
Oleh karena itulah, bagi siapapun orangnya termasuk Anda untuk tiadk berbangga diri dulu, karena merasa sudah terbebas dari serangan penyakit malas. Atau, rasa bangga tersebut mulai muncul manakala setelah sekian lama tenggelam dalam buaian kemalasan dan setelahnya diri merasa mampu keluar dari zona kemalasan dan kembali pada titik kenormalan yakni beraktivitas kembali, berkarya kembali, dan sebagainya, sehingga rasa bangga pun muncul.
Mengapa tidak boleh berbangga dulu? Yah, ini disebabkan karena sifat dari virus kemalasan itu yang "tidak pernah puas" untuk selalu dan selalu menjerusmuskan seseorang yang sudah kembali ke jalan kebenaran dan titik kesembuhan untuk kembali ke jalan kesesatan dan kehancuran diri dan bagi yang masih belum kembali ke jala kebenaran dan titik kesembuhan akan semakin jatuh dan jatuh ke lembah kehancuran diri.
Sifat tidak puas menghancurkan ituloah yang akan terus dan terus menghantui setiap individu. Virus-virus kemalasan tidak akan pernah ikhlas dan ridho bila seseorang itu terbebas dari belenggu dan ikatannya. Oleh sebab itulah, apapun bentuk dan cara yang dipakai, virus kemalasan akan selalu berusaha untuk menarik kembali seseorang agar jatuh kedua, ketiga, keempat, bahkan sampai beratus-ratus kali jatuh ke lubang yang sama, yakni kemalasan. Dan perjuangan si virus kemalasan tersebut tanpa mengenal lelah dan waktu, yang ujung-ujungnya sampailah pada istilah bom waktu ini.
Karenanya tidak ada salahnya bila konsep kehati-hatian sebagaimana yang digulirkan oleh Hamka melalui kata-kata bijak berikut ini didengarkan, dicermati dan direnungi, yang mungkin nantinya akan membawa paada sisi pembentengan diri yang hidup, artinya pembentengan diri yang bersifat selalu dan selalu terjaga serta menjaga diri, tidak pernah mati bahkan mati suri pun tidak sempat. Dengan pembentengan diri yang hidup, maka virus kemalasan sengan bom waktu berkemungkinan besar akan terminimalisir.
"Dunia adalah negeri yang penuh tipu daya. Dunia adalah negeri sandiwara dan main-main dan banyak lagi kata-kata lain tentang keburukan dunia. Benar, semuanya itu benar, yaitu buat orang yang mau dan diperdayakannya atau orang yang suka dipermainkannya dan disandiwarakannya. Bagi orang yang waspada dunia itulah tempat dia menyebarkan benih untuk diketamnya kelak... ."
Berhati-hati dari tipu daya dunia adalah sifatnya wajib, apalagi salah satu tipu daya itu bernama "kemalsan". Benar apa yang disampaikan oleh Hamka bahwa tipu daya itu akan berhasil membuat seseorang terlena, terkungkung dalam ranah penghambatan pada sesuatu yang negatif. Utamanya bagi mereka yang mau diperdaya, bagi mereka yang mau dipermainkan dan bagi mereka yang mau disandiwarakan. Tentunya bagi mereka yang tidak mau diperdaya, tidak mau dipermainkan, dan tidak mau disandiwarakan, akan berusaha semaksimal mungkin untuk berhati-hati dalam melangkah.
Lalu bagaimana dengan Anda sendiri? saya berharap Anda mengikuti jejak langkah Hamka, untuk selalu berhati-hati dan selalu membentengi diri Anda untuk tidak mau diperdaya, dipermainkan, disandiwarakan dan dilenakan syaithan. Ketika Anda berhasil mempertahankan "harga diri Anda dari serangan syaithan" berarti Andalah sang juara, Andalah sang pemenang dan Andalah sang pahlawan untuk diri Anda sendiri. Dan je;as yang demikian akan membanggakan diri Anda sendiri. Bukan kah itu yang menjadi tujuan hidup Anda?
Baca Selanjutnya Di bawah ini :
- Malas, "Racunnya" Keberhasilan
- Malas, "Penipu Ulung" bagi Diri Sendiri
- Malas Itu "Bom Waktu"
- Malas Itu " Penyakit Hati" yang Mematikan
- Malas itu "Candu"!
Nahh begitulah pembahasan kali ini yaitu Malas itu "Bom Waktu". Menarik bukan? Jika anda suka, share ke teman atau keluarga anda sehingga kita bisa saling mempelajari ilmu-ilmu terkait pembahasan pada artikel ini. Jika ada yang kurang dimengerti silahkan komentar dibawah yah😇😇😇
Jika anda ingin mencari atau melanjutkan pembahasan terkait Psikologi Kemalasan silahkan cek di link berikut : Klik Disini
Demikianlah artikel pembahasan materi yang berjudul Malas itu Bom Waktu | PK. Semoga bermanfaat bagi anda. Terima Kasih...
Sumber : Buku Panduan "Pengusir Kemalasan" dan "Pembangkit Motivasi-Diri" untuk kalangan Pelajar SMU/MA/SMK, Mahasiswa, Guru dan Dosen, Kaum Pesantren, Karyawan, Instansi Pemerintahan/Swasta dan Perusahaan. (Dr. Azam Syukur Rahmatullah, S.H.I., M.S.I., M.A.)
Posting Komentar untuk "Malas itu Bom Waktu | PK"
Posting Komentar